Manusia
dalam menerima ni’mat karunia Alloh terbagi menjadi tiga golongan:
1).
Orang yang merasa gembira dengan karunia itu, akan tetapi kegembiraannya bukan
di tujukan kepada yang memberi karunia itu melainkan karena kelezatan
(kenikmatan) yang dapat dirasakan pada karunia itu.
Orang
yang demikian termasuk dalam golongan
orang-orang yang lalai.
2).
Orang yang gembira dengan karunia itu, kemudian dia mengerti bahwa karunia yang
di terimanya itu sebagai ni’mat dari Dzat yang telah memberikannya (yaitu
Alloh). Orang semacam ini sesuai dengan FirmanNYA yang artinya:
Katakanlah:
“Dengan karunia Alloh dan RohmatNYA, hendaklah dengan itu mereka bergembira.
Karunia Alloh dan RohmatNYA itu adalah lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan” (Q.S. Yunus: 58)
3).
Orang yang gembira sebab Alloh. Maka mereka tidak menyibukkan diri dari karunia
itu dengan kenikmatan lahir maupun batin. Melainkan mereka menyibukkan diri
dengan melihat Alloh dan pertemuan hatinya denganNYA.
Mereka
tidak melihat sesuatu kecuali hanya kepada Alloh. Orang yang demikian sesuai
dengan firmaNYA yang artinya:
Katakanlah:
“Allohlah (yang menurunkannya) “, kemudian biarkan mereka bermain-main dalam
kesesatannya” (Q.S. Al An’am: 91)
Abu
Muhammad Abdul Aziz Al Mahdawy berkata: Siapa yang tidak melihat pemberi ni’mat
di dalam ni’mat, maka ni’mat itu hanya merupakan istidroj dan menjadi bala’
(cobaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar